Kuliah Umum Sunan Kalijaga dan Masa Depan Pendidikan Islam Internasional

Senin, 19 Oktober 2020

Program Studi Manajemen Pendidikan Islam (MPI) Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta mengadakan kuliah umum dengan tajuk 'Sunan Kalijaga dan Masa Depan Pendidikan Islam Internasional".Kegiatan ini diselenggarakan pada Senin, 19 Oktober 2020 dengan narasumber (1) Irfan Afifi (Budayawan) dan(2) Ki Herman Sinung Janutama (Budayawan dan Pengasuh Jangka Mataram).Moderator kegiatan ini adalah Kiai Muhammad Qowim, M.Ag (Dosen MPI sekaligus pengasuh Pesantren Joglo Alit Klaten) dan yang sebagai host adalah Heru Sulistya, M.Pd (Dosen MPI UIN SUKA).

Kegiatan kuliah umum ini dibuka dengan orasi budaya dari Rektor UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Prof. Dr. Phil. Almakin, MA dengan tajuk "Sunan Kalijaga dan Ruang Publik Pendidikan Masa Depan" dan opening speech oleh Dekan FITK, Dr. Sri Sumarni, M.Pd. yang menekankan pentingnya pendidikan karakter Sunan Kalijaga di Perguruan Tinggi, salah satunya di Prodi Manajemen Pendidikan Islam (MPI) FITK UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Dalam pemaparannya, Ki Sinung menyampaikan tentang Geocultural facts of Nuswantara yang meliputi: PERTAMA: Situs Kerajaan Mataram berada di tengah-tengah Hutan Mentaok, sebuah kawasan labil secara geologis. Daerah bagian utara adalah Gunung Merapi dan bagian selatan adalah Laut Selatan (Samudera Hindia), bagian barat adalah Sungai Progo dan bagian Timur adalah Sungai Opak. Pandangan Mistik: Kayu Mentaok merupakan pusat situs Kerajaan Mataram pasca Sunan Amangkurat dan menjadi situs Dinasti Hamengku Buwono / Kesultanan Yogyakarta pasca Giyanti. KEDUA:Wujud kesadaran menjadi penyangga dunia dalam fakta-fakta kebudayaan Nuswantara. KETIGA: Mangkurat Agung: Mangku :hamengku = stager, Rat = noble man, Agung = nobility. Hamengku Buwana: Hamengku= staget, Buwana= universe, nature. Mangkunegara: Mangku= stager, negara=country. Paku Buwana: Paku= bolt, Buwana = universe, nature. Paku Alam: Paku = bolt, Alam = Universe, Nature. Mangku Bumi: Mangku = stager, Bumi = world. KEEMPAT: Persoalan tanggung jawab moral pemimpin di tanah Jawa menanggung sebuah konsekuensi pembentukan jati diri pemimpin yang mumpuni secara moral-spiritual.

Irfan Afifi menjelaskan dalam presentasi bahwaSunan Kalijaga dikenal oleh masyarakat karena perannya besar dan penjelajah di seluruh Pulau Jawa, sehingga dikenal Wali pelindung pulau Jawa.Konsep pendidikan Sunan Kalijaga terekam dalam lakon perjalanan hidupnya sendiri. Awalnya sudah Kalijaga dikenal dengan seorang berandal, anak seorang Bupati Tuban. Kemudian ditobatkan oleh Sunan Bonang kemudian bertapa.TAPA SUNAN KALIJAGA meliputi: (1). Tapa nunggu Sungai (Kalijaga), (2). Tapa Ngidang, (3) Nyeblung Segoro. Setelah itu berkelana berdakwah ke seluruh pulau Jawa.Ajaran Sunan Kalijaga: Usaha untuk mendidik manusia ketemu dengan kemanusiaannya sendiri. Usaha untuk mengenali kedirian manusia, merupakan laku dasar pendidikan di Jawa, Misal di Suluk Sontrang. Suluk: Lelaku atau sebuah perjalanan atau Sangkan Paraning Dumadi bahwa manusia terlahir (diciptakan) oleh Tuhan dan berjalan menuju-Nya.Suluk dalam konteks Sastra masuk genre Mocopat. Suluk adalah sesinden para Wali yang menggambarkan kehidupan manusia misal maskumambang, wijil, asmaradana, dan lain sebagainya.Macopat, Moco Papat.Papat bisa diartikan membaca 4 potensi diri manusia. Mengolah budi: raga, cipta, jiwa, karsa.

Semoga Kuliah Umum ini memberikan bekal bagi para mahasiswa MPI agar lebih mengenali sosok Sunan Kalijaga sehingga dapat mewarisi karakternya dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari dan umumnya untuk menjadi nafas dalam pengembangan lembaga pendidikan Islam di Indonesia.

Berita Terpopuler