Finalisasi Persiapan Parade Tari “Klaten Obah Bareng #2” Melalui Technical Meeting di Gedung Mandala Wisata, Mahasiswa PLP MPI Terlibat Aktif dalam Proses Koordinasi

Klaten, 23 April 2025 — Menjelang pelaksanaan Parade Tari Klaten Obah Bareng #2 yang akan digelar pada 27 April mendatang, Forum Silaturahmi Sanggar Tari Kabupaten Klaten (FSSTK) menggelar Technical Meeting di Gedung Mandala Wisata Kabupaten Klaten. Pertemuan ini menjadi bagian penting dalam tahapan akhir koordinasi teknis sebelum parade digelar di Taman Sentono, kawasan Candi Prambanan.

Kegiatan ini dihadiri oleh perwakilan sanggar tari, panitia pelaksana, serta mahasiswa Program Latihan Profesi (PLP) dari Prodi Manajemen Pendidikan Islam (MPI) UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Mahasiswa PLP turut berperan aktif dalam proses pencatatan, dokumentasi, hingga pengelolaan komunikasi antarsanggar. Kehadiran mereka menunjukkan bagaimana sinergi dunia akademik dan praktik kebudayaan dapat saling memperkuat.

Acara yang dihadiri oleh perwakilan dari sanggar-sanggar tari peserta ini difokuskan pada pembahasan teknis pelaksanaan parade, mulai dari rundown acara, pengaturan penampilan kelompok tari, koordinasi kedatangan dan keberangkatan peserta, hingga tata tertib di lokasi acara. Selain itu, sesi ini juga menjadi forum diskusi terbuka untuk menyerap masukan dari para peserta demi kelancaran kegiatan.

Ketua FSSTK, Muhammad Qowim, menyampaikan apresiasi atas antusiasme dan semangat gotong royong dari seluruh sanggar peserta. “Melalui Technical Meeting ini, kita menyatukan langkah agar parade tari ini bisa berjalan lancar dan penuh makna. Ini bukan hanya tentang pentas tari, tetapi juga tentang kebersamaan, kolaborasi, dan semangat melestarikan budaya,” ungkapnya. Ia juga menambahkan “Mahasiswa PLP dari MPI UIN Sunan Kalijaga membawa semangat dan energi baru dalam perhelatan ini. Mereka tidak hanya belajar, tapi juga memberi kontribusi nyata,”.

Salah satu peserta dari kalangan mahasiswa juga menyampaikan semangatnya dalam mengikuti parade ini. “Kami senang bisa terlibat, karena ini pengalaman berharga dan menjadi ajang menampilkan karya seni kepada publik secara luas,” ujarnya.

Diharapkan, keterlibatan generasi muda seperti mahasiswa PLP ini mampu memperkuat regenerasi dalam pelestarian budaya, sekaligus menjadi ajang praktik lapangan yang bernilai tinggi dalam pembelajaran manajerial dan kepemimpinan.

By;yudhaindra