Student Inspiration Series #2

Student Inspiration Series #2 [Sabtu, 24 April 2021]
Sabtu, 24 April 2021, mahasiswa Program Studi Manajemen Pendidikan Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta mengadakan Cultural Talkshow Bareng Santri Kalijaga dengan tema “Tradisi Pasaran Kaum Santri di Bulan Ramadhan”. Cultural talkshow ini adalah salah satu dari rangkaian seri dari Student Inspiration Series 2021 yang menjadi tugas dari mata kuliah Microleading, yang diampu oleh Bapak Dr. Imam Machali, M.pd.. Adapun diadakannya cultural talkshow ini bertujuan untuk memperkenalkan dan melestarikan tradisi ngaji pasaran yang biasanya diadakan di pondok-pondok pesantren pada saat bulan Ramadhan.
Cultural talkshow bareng santri kalijaga diselenggarakan oleh mahasiswa MPI 2018 secara virtual melalui aplikasi Zoom Meeting, dan dibuka oleh Bapak Dr. Imam Machali, M.Pd., selaku Wakil Dekan III Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, dan sekaligus dosen pengampu mata kuliah Microleading. Cultural talkshow ini diselenggarakan untuk umum, sehingga siapaun diperbolehkan mengikuti cultural talkshow ini. Adapun narasumber dalam acara ini diisi oleh santri-santri Kalijaga, yaitu Muhammad Sahrul Effendi dari Prodi Ilmu Hadist Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Dynar Vivian Prastica dan Arti Aulia Almauna dari Prodi Manajemen Pendidikan Islam UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Acara ini dimoderatori oleh Basri Asyibli dari Prodi Manajemen Pendidikan Islam UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Pada acara inti cultural talkshow ini, Muhammad Sahrul Effendi menyampaikan tentang sejarah dari adanya tradisi ngaji pasaran ini. Ia menyampaikan bahwa tradisi ngaji pasaran ini berawal dari cerita Mbah Hasyim Asy’ari yang didatangi oleh para kiai yang ingin belajar kitab kepada beliau pada saat bulan Ramadhan, hal ini karena pada saat Ramadhan seluruh santri Mbah Hasyim Asy’ari dipulangkan sehingga menjadi momentum tersendiri bagi para kiai untuk mengaji kepada beliau. Sehingga inilah yang menjadi asal muasal dari adanya tradisi ngaji pasaran, atau dalam istilah Jawa Timur disebut ngaji posonan. Kemudian Dynar Vivian Prastica menjelaskan keunikan dari ngaji pasaran ini, ia menyebutkan hal unik dari ngaji pasaran ini adalah karena pelaksanaannya hanya ada di bulan Ramadhan saja dan metode yang digunakan dalam ngaji pasaran ini adalah metode ngaji bandongan, yaitu metode ngaji dengan cara membahas dari kata per kata (dalam bahasa jawa “ngarteni kitab”) dan dalam metode ngaji bandongan ini tidak ada sesi tanya jawab. Nah, adapun Arti Aulia Almauna menjelaskan tentang pelaksanaannya di pondok pesantren, dimana pada kesempatan kali ini ia menjelaskan pelaksanaan ngaji pasaran yang ada di Pomdok Pesantren Al-Munawwir Krapyak Yogyakarta. Kemudian ia juga menjelaskan tentang pelaksanaan ngaji pasaran di tengah pandemi seperti saat ini, yang dapat dilakukan secara daring. Harapannya, dengan diadakannya talkshow dengan tema ngaji pasaran ini adalah semoga kaula-kaula muda dapat mengenal serta melestarikan tradisi ngaji pasaran. Agar tradisi ini tidak hilang tergerus oleh waktu.